Makalah Pengertian Perencanaan, Prinsip, Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran. untuk mata kuliah Sistem Pengajaran PAI
BAB I
PEDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses aktivitas yang
dilakukan secara tertata dan teratur, berjalan secara logis dan sistematis
mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati sebelumnya. Setiap kegiatan
pembelajaran bukan merupakan proyeksi keinginan dari guru secara sebelah pihak,
akan tetapi merupakan perwujudan dari berbagai keinginan yang dikemas dalam
suatu kurikulum.
Kurikulum sebagai program pendidikan, masih bersifat umum dan
sangat ideal. Untuk merealisasikan dalam bentuk kegiatan yang lebih operasional
yaitu dalam pembelajaran, terlebih dahulu guru harus memahami tuntutan
kurikulum, kemudian secara praktis dijabarkan kedalam bentuk perencanaan
pembelajaran untuk dijadikan pedoman operasional pembelajaran.
Sebagaimana dikemukakan oleh Nana dan Sukirman (2008).
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa pengertian Perencanaan, Prinsip, Tujuan dan Fungsi
Perencanaan Pembelajaran?
2.
Apa saja jenis-jenis Perencanaan Pembelajaran?
3.
Apa prinsip-prinsip yang diterapkan
dalam proses pembelajaran?
4. Bagaimana
atau dengan cara apa proses pembelajaran dilakukan agar sasaran pembelajaran
dapat dicapai?
5. Bagaimana untuk mengetahui ketercapaian sasaran pembelajaran
yang telah ditetapkan?
6. Apa Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Menjelaskan pengertian, Prinsip, Tujuan dan
Fungsi Perencanaan Pembelajaran.
2.
Menjelaskan
jenis-jenis Perencanaan Pembelajaran.
3.
Menjelaskan
Prinsip Perencanaan Pembelajaran.
4.
Menjelaskan
Tujuan dan Fungsi Pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pegertian
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan
pembelajaran merupakan penjabaran, pengayaan dan pengembangan dari kurikulum.
Dalam membuat perencanaan pembelajaran, tentu saja guru selain mengacu pada
tuntutan kurikulum, juga harus mempertimbangkan situasi dan kondisi serta
potensi yang ada di sekolah masing-masing. Hal ini tentu saja akan berimplikasi
pada model atau isi perencanaan pembelajaran yang dikembangkan oleh setiap
guru, disesuaikan dengan kondisi nyata yang dihadapi setiap sekolah.
Perencanaan sebagai program pembelajaran memiliki beberapa
pengertian yang memiliki makna yang sama yaitu suatu proses mengelola, mengatur
dan merumuskan unsur-unsur pembelajaran seperti merumuskan tujuan, materi atau
isi, metode pembelajaran dan merumuskan evaluasi pembelajaran.
Perumusan dan pengelolaan setiap unsur atau komponen pembelajaran
tersebut diarahkan sebagai suatu jawaban atas empat pertanyaan pokok yaitu :
1)
Apa
yang ingin dicapai dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan?
2)
Apa
yang harus diberikan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut?
3)
Bagaimana
atau dengan cara apa proses pembelajaran dilakukan agar sasaran pembelajaran
dapat dicapai?
4)
Bagaimana
untuk mengetahui ketercapaian sasaran pembelajaran yang telah ditetapkan?
Jawaban keempat pertanyaan tersebut diformulasikan dalam suatu
sistem perencanaan pembelajaran, yaitu mengembangkan tujuan, isi, metode dan
media serta mengembangkan evaluasi pembelajaran, sehingga menjadi suatu
kesatuan yang utuh, saling mempengaruhi dan menentukan untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Selain itu, berkenaan dengan perencanaan William H. Newman dalam
bukunya Administrative Action Techniques of Organization and Management
mengemukakan bahwa: “Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan .
Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan
penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program,
penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan
berdasarkan jadwal sehari-hari.”
Sedangkan menurut asumsi Terry (Majid, 2006:16) ia menyatakan bahwa
‘perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok
untuk dapat mencapai tujuan yang telah digariskan.’ Perencanaan mencakup
kegiatan pengambilan keputusan. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk mengadakan
visualisasi dan melihat kedepan guna merumuskan suatu pola tindakan untuk masa
mendatang.
Sedangkan pengajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh
para guru dalam membimbing, membantu dan mengarahkan peserta didik untuk
memiliki pengalaman belajar. Dengan kata lain pengajaran adalah suatu cara
bagaimana menyiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik.
Dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan
materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode
pengajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada
saat tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Seperti yang
diungkapkan oleh Banghart dan Trull (Hernawan, 2007) bahwa: “Perencanaan
pembelajaran merupakan proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media
pembelajaran, penggunaan pendekatan atau metode pembelajaran, dalam suatu
alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datang
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.”
Maka dapat ditarik benang merah bahwa perencanaan pembelajaran
merupakan proses yang diatur sedemikian rupa menurut langkah-langkah tertentu
baik berupa penyusunan materi pengajaran, penggunaan media, maupun model
pembelajaran lainnya yang dimaksudkan agar pelaksanaannya berjalan optimal.
1. Jenis-Jenis Perencanaan
- Menurut Besaran yaitu:
a) Perencanaan Makro adalah perencanaan yang mempunyai
telaah secara rasional yang ditetapkan 3 kebijakan.
b) Perencanaan Meso adalah kebijakan yang ditetapkan
didalam perencanaan makro tetapi dijabarkan secara rinci dalam program-program
yang ditetapkan.
c) Perencanaan Mikro adalah sebagai perencanan tingkat institusional
atau kelembagaan dan merupakan penjabaran lebih spesifik & dalam tahap ini
karakteristik lembaga perlu diperhatikan.
- Menurut Telaahnya
yaitu :
a) Perencanaan Strategi adalah perencanaan ini disusun
oleh pimpinan-pimpinan organisasi dan didalamnya dicantumkan penetapan tujuan,
pengalokasian sumber-sumber dalam mencapai tujuan dan kebijakan yang dipakai
sebagai pedoman.
b) Perencanaan Manajerial adalah perencanaan yang
ditujukan untuk mengarahkan proses pelaksanaan agar dapat dicapai secara
efektif dan efisien.
c) Perencanaan Operasional adalah memusatkan perhatian
apa yang akan dikerjakan pada tingkat pelaksanaan di lapangan.
- Menurut Jangka
waktunya :
a) Perencanaan Panjang adalah pernecanaan yang mencakup
waktu antara 10-25 tahun.
b) Perencanaan Menengah adalah perencanaan yang mencakup
antara 4-10 tahun dan ini merupakan penjabaran dari rencana jangka panjang.
c) Perencanaan Pendek adalah perencanaan yang mencakup
waktu antara 1-3 tahun dan merupakan penjabaran dari jangka panjang dan jangka
menengah.
2. Prosedur Pengembangan Sistem Intruksional
Melalui
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 08/V/1975 mulai dari TK-SLTA
ditetapkan bahwa kurikulumnya harus mempergunakan Prosedur Pengembangan Sistem
Instruksional.
Prosedur
Pengembangan Sistem Instrukisional adalah suatu kesatuan yang terorganisir yang
terdiri dari sejumlah komponen yang selalu berhubungan satu sama lain dalam
rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Komponen – komponen tersebut adalah :
- Materi Pelajaran
- Metode Pengajaran
- Alat Pelajaran
- Evaluasi
Pengajaran
Keempat
komponen ini harus saling berinteraksi untuk mencapai tujuan pengajaran yang
telah dirumuskan. Ada 4 hal yang dihadapi seorang guru yaitu :
1) Tujuan-tujuan yang ingin dicapai
2) Materi pelajaran apa yang perlu diberikan untuk
mencapai tujuan
3) Metode dan alat mana yang akan digunakan
4) Bagaimana prosedur mengevaluasinya.
Dua hal
pedoman yang harus diketahui oleh seorang guru yaitu :
- Bahwa suatu tujuan
harus dirumuskan secara prilaku yang harus ditetapkan pada :
- kekhususan
- keterukuran
- kecepatan
- Bahwa tujuan tidak
harus dirumuskan dan diukur secara farsial tetapi dalam suatu kesatuan.
Menurut
Bloom ada 3 (tiga) kategori dalam tujuan yaitu :
- Ranah Kognitif /
penalaran yang membagi dalam 6 kategori :
- Pengetahuan /
ingatan
- Pemahaman
- Penerapan
- Analisis
- Penyatuan /
sintesis
- Penilaian
- Ranah Afektif /
nilai dan sikap yang membagi dalam 5 kategori :
§ Penerimaan
§ Pemberian tanggapan
§ Penghargaan
§ Pengorganisasian
§ pengkarakteristikan
o
Ranah
Psikomotor / keterampilan membagi dalam 7 kategori :
§ Persepsi
§ Kesiapan
§ Tanggapan terbimbing
§ Mekanisme
§ Respon nyata yang kompleks
§ Penyesuaian
§ Penciptaan
3. Pengembangan Sistem Intruksional
- Tujuan
Pembelajaran
1) Tujuan pembelajaran umum
2) Tujuan pembelajaran khusus
- Mengembangkan
Evaluasi
1) Perlu ditentukan jenis-jenis test yang harus dibuat
2) Mengembangkan alat evaluasi
- Menetapkan
Kegiatan Belajar Mengajar
1) Merumuskan semua kemungkinan kegiatan yang diperlukan
2) Menetapkan mana dari sekian kegiatan tersebut yang
tidak perlu ditempuh oleh para siswa dengan menggunakan test awal
3) menetapkan kegiatan belajar mengajar mana yang akan
ditempuh oleh para siswa
- Merencanakan
Program Pengajaran
1) Merumuskan materi pelajaran
2) Menetapkan metode pembelajaran yang akan disampaikan
- Melaksanakan
Program
Ada 3
kegiatan yang harus dilaksanakan seorang guru :
1) Mengadakan Pretest (awal)
2) Menyampaikan materi pelajaran
3) Mengadakan Postest
4. Media Pengajaran
Ada 2 aspek
dalam metodologi pengajaran yaitu :
1) Metode mengajar
2) Media pengajaran & penilaian
Beberapa
media pengajaran yang dilakukan oleh sorang guru:
- Media grafis
- Media 3 dimensi
- Media proyeksi
- Lingkungan
Manfaat pemakaian
media pengajaran yaitu :
o
Tujuan
yaitu media pengajaran tersebut harus menunjang tujuan pengajaran yang telah
dirumuskan
o
Keterpaduan
yaitu berkaitan dengan tepat dan guna bagi pemahaman bahan yang dipelajari
o
Keadaan
peserta didik yaitu kemampuan daya pikir daripada simurid yang didapati pada
suatu kelas yaitu lemah, sedang dan tinggi
o
Ketersediaan
media pendidikan.
5. Perencanaan Evaluasi Pengajaran
Yaitu
penilaian terhadap pertumbuhan dan kemajuan peserta didik kearah tujuan yang
telah ditetapkan atau dengan kata lain untuk mengetahui sampai dimana daya
serap siswa telah mengikuti pelajaran tersebut.
Azas dalam
evaluasi yaitu :
- Objektektivitas
- Menyeluruh
- Berkesinambungan
Standard
penilaian digunakan dengan standard mutlak atau yang dikenal dengan PAK yaitu
Penilaian Acuan Kriteria artinya tidak ada pilih kasih.
6. Pengelolaan Kegiatan Belajar
Ada 3
(tiga) kegiatan utama yaitu :
- Menyusun program
belajar mengajar
- Melaksanakan
kegiatan belajar mengajar
- Melaksanakan
kegiatan penilaian
Yang harus
dilakukan pertama adalah Penyusunan Program Pengajaran. Ada 3 (tiga) komonen
yang harus diperhatikan :
- Penguasaan Materi
- Analisis materi
pelajaran
- Menyusun
persiapan mengajar
Yang harus
diperhatikan untuk keberhasilan siswa adalah :
- Materi pelajaran
- Kegiatan belajar
mengajar
- Penilaian
B. Prinsip Perencanaan Pembelajaran
Seorang guru yang ingin melibatkan diri dalam suatu kegiatan
perencanaan, harus mengetahui prinsip-prinsip perencanaan, seperti yang
dikemukakan oleh Sagala (Hermawan, 2007) yang meliputi :
1) Menetapkan apa yang mau dilakukan
oleh guru, kapan dan bagaimana cara melakukannya dalam implementasi
pembelajaran.
2) Membatasi sasaran atas dasar
tujuan intruksional khusus dan menetapkan pelaksanaan kerja untuk mencapai
hasil yang maksimal melalui proses penentuan target pembelajaran.
3) Mengembangkan
alternatif-alternatif yang sesuai dengan strategi pembelajaran.
4) Mengumpulkan dan menganalisis
iniformasi yang penting untuk mendukung kegiatan pembelajaran.
5) Mempersiapkan dan mengkomunikasikan
rencana-rencana dan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pembelajaran
kepada pihak yang berkepentingan.
Jika prinsip-prinsip itu terpenuhi, secara teoretik perencanaan
pembelajaran itu akan memberi penegasan untuk mencapai tujuan sesuai skenario
yang sudah disusun.
Sedangkan berdasarkan asumsi Jumhana (2006). Prinsip-prinsip yang
harus dijadikan dasar dalam merancang pembelajaran, baik untuk perencanaan
pembelajaran yang masih bersifat umum maupun perencanaan pembelajaran yang
lebih spesifik adalah bahwa perencanaan tersebut harus memenuhi unsur :
1)
Ilmiah
yaitu keseluruhan materi yang dikembangkan atau di rancang oleh guru termasuk
kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus dan rencana pelaksanaan dan
pembelajaran, harus benar dan dapat di pertanggung jawabkan secara keilmuan.
2)
Relevan
yaitu bahwa setiap materi memiliki ruang lingkup atau cakupan dan
sistematikanya atau urutan penyajianya.
3)
Sistematis
yaitu unsur perencanaan baik untuk perencanaan jenis silabus maupun perencanaan
untuk rencana pelaksanaan pembelajaran, antara unsur yang satu dengan unsur
yang lainnya harus saling terkait, mempengaruhi, menentukan dan suatu kesatuan
yang utuh untuk mencapai tujuan atau kompetensi.
4)
Konsisten
yaitu adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar. Indikator, materi
pokok pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian.
5)
Memadai
yaitu cakupan indikator materi pokok, pengalaman, sumber belajar dan sistem
penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6)
Aktual
dan kontekstual yaitu cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajaran
sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi
dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7)
Fleksibel
yaitu keseluruhan kompenen silabus maupun rencana pelaksanaan pembelajaran
harus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika
perubahan yang terjadi yang di sekolah dan tuntutan masyarakat.
8)
Menyeluruh
yaitu komponen silabus rencana pelaksanaan pembelajaran harus mencakup
keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
C. Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada dasarnya adalah rumusan kualifikasi
kemampuan yang harus dicapai oleh siswa setelah melakukan proses pembelajaran.
Rumusan kualifikasi kemampuan yang harus dimiliki siswa setelah mengikuti
pembelajaran tersebut dalam pembelajaran tersebut dengan “perubahan perilaku”
(change of behavior). Adapun jenis perubahan perilaku terebut ecara garis
besarnya meliputi bidang pengetahuan (kognitif), sikap (apektif) dan
keterampilan (pikomotor).
Tujuan pembelajaran adalah rumusan perilaku siswa (pengetahuan,
sikap maupun keerampilan) yang harus terjadi pada setiap selesainya proses
pembelajaran. Oleh karena itu, rumusan pembelajaran harus mencerminkan
perubahan yang spesifik, mudah dikontrol dan terukur dalam setiap jenis
perubahan yang telah dimiliki oleh siswa dari hasil belajar yang telah
dilakukannya.
Tercapainya tujuan pembelajaran dengan indikator perubahan yang
terukur baik dari segi pengetahuan, sikap maupun keterampilan, tidak berarti
bahwa hanya sebatas itulah tujuan pembelajaran tersebut. Tercapainya tujuan pembelajaran,
merupakan tahap awal atau sebagai perantara untuk mencapai tujuan-tujuan yang
lebih luas, komplek dan lebih tinggi lagi.
Dengan demikian tujuan pembelajaran dalam urutan tujuan, merupakan
penjabaran dari tujuan yang ada diatasnya, yaitu tujuan kurikuler, tujuan
lembaga, atau institusional, dan tujuan pendidikan nasional.
Tujuan pembelajaran adalah rumusan kualifikasi kemampuan yang lebih
spesifik menyangkut dengan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan yang harus
siswa setelah mengikuti setiap pokok atau materi pembelajaran. Tujuan diatasnya
adalah tujuan kulikuler, yaitu rumusan kualifikasi kemampuan yang harus dicapai
oleh siswa setelah selesai mempelajari mata-mata pelajaran atau bidang studi.
Adapun tujuan yang lebih
tingginya lagi dari tujuan kulikuler yaitu tujuan lembaga atau institusional,
yaitu rumusan kualifikasi yang harus dimiliki atau dicapai setelah siswa
menyelesaikan program satuan pendidikan. Adapun tujuan terkahir yang paling
tinggi yang harus menjadi muara dari tujuan-tujuan yang ada dibawahnya yaitu
tujuan pendidikan nasional.
Selain dari memiliki tujuan, perencanaan pembelajaranpun memiliki
fungsi, yang menurut Kostelnik secara spesifik fungsi perencanaan pembelajaran
tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Mengorganisir
pembelajaran yaitu proses mengelola seluruh aspek yang terkait dengan
pembelajaran agar tertata secara teratur, logis dan sistematis untuk memudahkan
melakukan proses dan pencapaian hasil pembelajaran secara efektif dan efesien.
b.
Berpikir
lebih kreatif untuk mengembangkan apa yang harus dilakukan siswa; yaitu melalui
perencanaan, proses pembelajaran dapat dirancang secara kreatif, inovatif.
Dengan demikian proses pembelajaran tidak dikesankan sebagai suatu proses yang
monoton atau terjadi sebagai suatu rutinitas.
c.
Menetapkan
sarana dan fasilitas untuk mendukung pembelajaran; melalui perencanaan, sarana
dan fasilitas pendukung yang diperlukan akan mudah diidentifikasi dan bagaimana
mengelolanya sehingga sarana dan fasilitas yang dibutuhkan dapat terpenuhi
untuk menunjang terjadinya proses pembelajaran yang lebih efektif.
d.
Memetakan
indikator hasil belajar dan cara untuk mencapainya; yaitu melalui perencanaan
yang matang, guru sudah memiliki data tentang jumlah indikator yang harus
dikuasai oleh siswa dari setiap pembelajaran yang dilakukannya. Dengan demikian
guru tentu saja sudah membayangkan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai
setiap indikator tersebut.
e.
Merancang
program untuk mengakomodasi kebutuhan siswa secara lebih spesifik; yaitu
melalui perencanaan, hal-hal penting yang terkait dengan kebutuhan,
karakteristik, dan potensi yang dimiliki siswa akan teridentifikasi dan
merencanakan tindakan yang dianggap tepat untuk meresponnya.
f.
Mengkomunikasikan
proses dan hasil pembelajaran; yaitu melalui perencanaan segala sesuatu yang
terkait dengan kepentingan pembelajaran sudah dikomunikasikan, baik secara
internal yaitu terhadap pihak-pihak yang terkait langsung dengan tugas-tugas
pembelajaran, maupun dengan pihak eksternal yaitu pihak-pihak masyarakat (stake
holder).
Pada garis besar, perencanaan pembelajaran itu bertujuan untuk
mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran
seperti yang dikemukakan oleh Sagala (Hernawan, 2007) bahwa:
Tujuan perencanaan bukan hanya penguasaan prinsip-prinsip
fundamental tetapi juga mengembangkan sikap yang positif terhadap program pembeljaran,
meneliti dan menentukan pemecahan masalah pembelajaran.
Secara ideal tujuan
perencanaan pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar,
metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan
kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia dan
membelajarkan siswa sesuai yang diprogramkan.
Tujuan perencanaan itu memungkinkan guru memilih metode mana yang
sesuai sehingga proses pembelajaran itu mengarah dan dapat mencapai tujuan yang
telah dirumuskan. Bagi guru, setiap pemilihan metode berarti menentukan jenis
proses belajar mengajar mana yang dianggap efektif untuk mencapai tujuan yang
telah dirumuaskan. Hal ini juga mengarahkan bagaimana guru mengorganisasikan
kegiatan-kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang telah dipilihnya. Dengan
demikian betapa pentingnya tujuan itu diperhatikan dan dirumuskan dalam setiap
pembelajaran, agar pembelajaran itu benar-benar dapat mencapai tujuan
sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum.
Terdapat juga beberapa fungsi yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik
(Hernawan, 2007) bahwa pada garis besarnya perencanaan pembelajaran berfungsi
berikut:
1)
Memberi
guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan
hubungannya dengan pembelajaran yang dilakukan untuk mencapai tujuan itu.
2)
Membantu
guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pembelajarannya terhadap
pencapaian tujuan pendidikan.
3)
Menambah
keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaraan yang diberikan dan prosedur yang
digunakan.
4)
Membantu
guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa , minat-minat siswa dan
mendorong motivasi belajar.
5)
Mengurangi
kegiataan yang bersifat trial dan error dalam mengajar dengan adanya organisasi
yang baik dan metode yang tepat.
6)
Membantu
guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan-bahan yang
up to date pada siswa.
Maka secara hakiki tujuan yang paling mendasar dari sebuah
perencanaan pembelajaran adalah sebagai pedoman atau petunjuk bagi guru, serta
mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Sedangkan fungsi dari perencanaan adalah mengorganisasikan dan
mengakomodasikan kebutuhan siswa secara spesifik, membantu guru dalam memetakan
tujuan yang hendak dicapai, dan membantu guru dalam mengurangi kegiatan yang bersifat
trial dan error dalam mengajar.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
o
Perencanaan
pembelajaran merupakan penjabaran, pengayaan dan pengembangan dari kurikulum.
Perencanaan sebagai program pembelajaran memiliki beberapa pengertian yang
memiliki makna yang sama yaitu suatu proses mengelola, mengatur dan merumuskan
unsur-unsur pembelajaran seperti merumuskan tujuan, materi atau isi, metode
pembelajaran dan merumuskan evaluasi pembelajaran.
o
pengajaran
dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam
membimbing, membantu dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman
belajar. Dengan kata lain pengajaran adalah suatu cara bagaimana menyiapkan
pengalaman belajar bagi peserta didik.
o Jenis-jenis Perencanaan ,terbagi menjadi tiga yakni :
ü Menurut Besaran
ü Menurut telaah
ü Menurut jangka waktu
o Prinsip yang diterapkan dalam proses pembelajaran sebagaimana dikemukakan
oleh Sagala (Hermawan, 2007) antara lain :
1) Menetapkan apa yang mau dilakukan
oleh guru, kapan dan bagaimana cara melakukannya dalam implementasi
pembelajaran.
2) Membatasi sasaran atas dasar
tujuan intruksional khusus dan menetapkan pelaksanaan kerja untuk mencapai
hasil yang maksimal melalui prosess penentuan target pembelajaran.
3) Mengembangkan alternatif-alternatif
yang sesuai dengan strategi pembelajaran.
4) Mengumpulkan dan menganalisis
iniformasi yang penting untuk mendukung kegiatan pembelajaran.
5) Mempersiapkan dan mengkomunikasikan
rencana-rencana daan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pembelajaran
kepada pihak yang berkepentingan.
o
Tujuan
pembelajaran adalah rumusan perilaku siswa (pengetahuan, sikap maupun
keerampilan) yang harus terjadi pada setiap selesainya proses pembelajaran.
o
Tujuan
pembelajaran dalam urutan tujuan, merupakan penjabaran dari tujuan yang ada
diatasnya, yaitu tujuan kurikuler, tujuan lembaga, atau institusional, dan
tujuan pendidikan nasional.
o
Adapun
tujuan yang lebih tingginya lagi dari tujuan kulikuler yaitu tujuan lembaga
atau institusional, yaitu rumusan kualifikasi yang harus dimiliki atau dicapai
setelah siswa menyelesaikan program satuan pendidikan. Adapun tujuan terkahir
yang paling tinggi yang harus menjadi muara dari tujuan-tujuan yang ada
dibawahnya yaitu tujuan pendidikan nasional.
o
Fungsi
Perencanaan Pembelajaran sebagaimana yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik (Hernawan,
2007) bahwa pada garis besarnya perencanaan pembelajaran berfungsi berikut:
ü Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan
sekolah dan hubungannya dengan pembelajaran yang dilakukan untuk mencapai
tujuan itu.
ü Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan
pembelajarannya terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
ü Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaraan yang
diberikan dan prosedur yang digunakan.
ü Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa ,
minat-minat siswa dan mendorong motivasi belajar.
ü Mengurangi kegiataan yang bersifat trial dan error dalam mengajar
dengan adanya organisasi yang baik dan metode yang tepat.
ü Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa
memberikan bahan-bahan yang up to date pada siswa.
o
Fungsi
dari perencanaan adalah mengorganisasikan dan mengakomodasikan kebutuhan siswa
secara spesifik, membantu guru dalam memetakan tujuan yang hendak dicapai, dan
membantu guru dalam mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam
mengajar.
B.
Saran
Sebagai mahasiswa Jurusan Pendidikan
Agama Islam, Penyusun berharap kita semua dapat mengambil hikmah dan manfaat
dari apa yang saya ulaskan dalam makalah ini.
Semoga Allah SWT.
Menjadikan kita selalu berupaya lebih baik dalam menghadapi dunia pendidikan
khususnya di bidang Perencaan Pembelajaran. Agar tercipta para calon guru yang
baik dan sistematis. Aamiin
Kritik dan saran
yang membangun terhadap makalah ini dengan senang hati akan diterima. Terima
Kasih
DAFTAR PUSTAKA
Hernawan,
H A dkk. (2007). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Upi Press
Jumhana,
Nana & Sukirman. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Bandung:
UPI PRESS.
Majid,
Abdul. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Komentar
Posting Komentar